Translate

Puisi sendiri dimalam minggu

Puisi sendiri dimalam minggu

Malam minggu masih sendiri
Sepi tak ada yang menemani
Hanya bintang-bintang dan sinar rembulan yang menemani
Sinar rembulan yang menerangi hati ku yang gelap dan sepi
Hanya suara binatang malam yang meramaikan suasana

Terpancar wajah mu digugusan bintang
Meski senyum manis mu yang hanya aku hayalkan
Kecantikan wajah mu yang terpancar dalam pikiran ku
Dan suara indah mu bersama angin malam yang membisik ditelinga ku

Walau hanya itu yang aku rasakan
Aku tetap merasa bahagia
Bahagia membayangkan mu
Seandainya kamu nyata ada disamping ku
Betapa bahagianya aku bersama mu

Akan aku jaga selalu hatiku untuk mu
Akan aku lindungi kamu dari badai yang bisa melukai kamu
Aku tak akan pernah melukai hatimu
Dan aku tak akan pernah membuat mu menangis

Wahai kekasih ku yang nyata dimana kah engkau

Karya: Krisna Indra Kusuma


Puisi ingin aku naik pesawat

Puisi ingin aku naik pesawat

Sesuatu yang ingin aku capai hingga kini belum aku rasakan
Sesuatu yang besar yang bisa membawa semua orang keliling dunia
Sesuatu yang bisa menggapai langit
Bisa merasakan melayang diudara
Bisa terbang bersama burung-burung cantik

Namun itu semua hanyalah khayalan
Menghayal menaiki sesuatu yang besar yang bisa membawa aku terbang tinggi
Sesuatu dengan tubuhnya yang gagah
Rentangan sayap yang lebar
Membuat ku ingin masuk kedalam tubuhnya yang besar

Tapi mengapa hingga kini aku belum bisa menaikinya
Harus kah aku mengorbankan sesuatu yang besar
Agar aku bisa menaikinya

Mengapa engkau begitu sulit untuk aku gapai
Betapa bahagianya seandainya aku bisa terbang bersama mu

Terbang setinggi awan

Karya: Krisna Indra Kusuma
Puisi untuk supir taxi

Puisi untuk supir taxi

Dia yang jarang di rumah
Dia yang jarang berkumpul dengan keluarga di rumah
Dia mengkorbankan waktunya untuk berkumpul dengan teman

Hanya roda empat yang ia duduki
Terus berjalan sampai ribuan kilo
Segala suka dan duka telah dirasakannya
Mengantar seseorang sampai tujuan dengan selamat
Seseorang yang telah ditunggu keluarganya di rumah

Medan yang berat telah ia rasakan
Hari demi hari telah ia lalui dengan roda empat
Dengan penuh tanggung jawabnya yang ia harus lakukan
Bertanggung jawab dengan nyawa yang ia bawa
Bertanggung jawab dengan harta yang ia bawa

Ini semua ia lakukan demi mengantarkan orang-orang
Mengantar dengan selamat sampai tujuan
Demi menafkahi keluarga yang ia cintai

Engkau lah supir taxi

Karya: Krisna Indra Kusuma
Puisi indahnya dipagi hari

Puisi indahnya dipagi hari

Suasana pagi hari yang cerah
Hati senang melihat indahnya mentari pagi
Pancaran sinar mentari pagi menghangatkan tubuh ku

Tercium aroma teh manis
Aroma yang meningkatkan semangat
Semangat untuk beraktivitas
Lezatnya roti lapis
Menambah suasana  indahnya dipagi hari semakin terasa nikmat

Hembusan angin menyejukan jiwa
Betapa indahnya hidup ini masih bisa menghirup udara segar
Masih bisa melihat indahnya dunia
Masih bisa mendengar nyanyian alam

Sungguh indahnya hidup ini

Karya: Krisna Indra Kusuma
Puisi sisa hidup dimasa tua

Puisi sisa hidup dimasa tua

Lihatlah dan bukalah mata hati mu
Tubuhnya yang renta
Jalanya yang tidak lagi tegak
Masih mampu berjalan dan membawa beban berat dipunggungnya
Beban yang diharapkannya akan datangnya uang

Meski tubuhnya yang renta
Disisa usianya yang tua
Masih memiliki semangat juang untuk bertahan hidup
Hidup yang penuh derita

Rumahnya yang reot, satu-satunya tempat tinggalnya saat ini
Rumahnya untuk melindungi tubuhnya yang renta
Kemana kah mereka, anak-anak mu yang engkau besarkan
Mengapa mereka begitu kejam
Tega membiarkan hidup menderita sendiri seperti ini

Hay engkau anak-anak, kemana kah dirimu
Mengapa engkau begitu tega membiarkan hidup ayah bunda mu seperti ini

Mana belas kasih mu

Karya: Krisna Indra Kusuma
Puisi hidup hancur kerana narkoba

Puisi hidup hancur kerana narkoba


Sadarlah narkoba itu bahaya
Membuat kamu miskin
Membuat kamu sepi
Membuat kamu sakit
Membuat kamu jahat
Membuat kamu banyak musuh
Membuat kamu gila
Membuat kamu mati

Sadarlah betapa hidup mengerikan akan narkoba
Candu yang kamu rasakan itu adalah penderitaan
Darah jombi mengaliri tubuh mu
Aura setan menyembunyikan karismatik mu

Tubuh mu akan lemah tak berdaya
Kamu tak lagi ada tujuan hidup
Hidup mu tak berarti lagi

Orang-orang tak lagi mengenal mu
Teman dan keluargamu semakin menjauh dan hilang

Narkoba tidak menyenangkan, kematianlah menanti 
Siksaan di alam kubur akan kamu nikmati
Cambukan besi panas akan mendarat di tubuh mu
Rasa sakit yang begitu dahsyat membuat tubuh mu hancur

Nerakalah tempat tinggal mu nanti
Kamu tak lagi bisa merasakan kenikmatan yang kamu inginkan
Jauhilah narkoba

Karena narkoba akan membuat hidup mu hancur

Karya: Krisna Indra Kusuma
Puisi hujan telah lama hilang kini datang

Puisi hujan telah lama hilang kini datang

Allhamdulilah akhirnya hujanpun tiba
Hati ini merasa bahagia
Segala penderitaan yang dirasakan pupus sudah

Tanah yang gersang menjadi hijau
pepohonan dengan daun-daun berguguran kini bersemi
Sumur-sumur kering kini berair
Rumput-rumput mati kini tumbuh
Hewan-hewan yang kehausan dan kelaparan kini tidak lagi
Petani-petani yang tercekik kini memulai hidup baru
Hutan-hutan yang terbakar kini padam
Kabut asap yang menyiksa kini telah pudar

Burung-burung pun bernyanyi
Capung-capung pun berterbangan
Menikmati tetesan air hujan yang telah lama hilang
Sugguh bahagia hati merasakannya

Kini bumi lahir kembali

Karya:Krisna Indra Kusuma

Puisi hp ku telah hancur



Butuh perjuangan untuk mendapatkan mu
Bukan perjuangan yang mudah yang harus aku lakukan demi kamu
Beban berat yang harus aku pikul dan panasnya sengatan matahari yang harus aku rasakan
Membuat tetesan keringat ini sungguh bearti bagi ku karena mu
Itu semua harus aku lakukan demi mendapatkan uang

Tak sedikit pengorbanan yang harus aku relakan
Aku rela tak makan siang dan malam
Agar aku bisa menyisihkan uang sedikit demi sedikit
Dengan uang aku bisa memiliki mu
Bukan waktu yang singkat, butuh perjuangan dan pengorbanan yang panjang
Agar aku bisa memiliki mu

Tepat pada waktunya kau telah ku miliki
Betapa bahagianya hati ku telah mampu memiliki mu
Saat aku menyentuh dirimu, hatiku berdebar dan jantungpun berdetak kencang
Itu karena aku sangat bahagia
Bahagia bersama mu

Saat aku bersamamu, aku tak lagi merasa sepi
Yang aku rasakan hanyalah keceriaan dan kebahagiyaan tiada tara
Waktu demi waktu, siang berganti malam, dan tahun-tahun pun terus berubah
Aku telah bersamu dengan segala cerita yang telah kita lalui bersama
Cerita suka maupun duka

Tapi kenapa aku tak bisa menjaga mu saat itu
Aku sungguh menyesal apa yang telah terjadi pada dirimu
Kejadian dimalam itu, saat aku membawa mu pergi
Pergi dengan mengendarai motor

Betapa terkejutnya aku mendengar suara itu
Suara yang membuat aku takut dan harus menepi
Saat aku menolehkan kepala ku untuk mencari dan melihat apa sumber suara itu
Betapa sedihnya hatiku saat melihat
Ternyata suara itu adalah dirimu yang telah hancur berkeping-keping
Hancur karena kecerobohan ku

Maafkan aku yang tak bisa menjaga mu hingga kini
Kini engkau telah tiada
Yang tersisa dari dirimu hanyalah
Cerita-cerita dulu yang kini menjadi kenangan dan
Serpihan-serpihan tubuhmu yang kini tak lagi berharga

Sungguh aku tak menyangka, begitu cepat engkau tiada
Kini aku sangat kesepian
Sekali lagi maafkan aku yang tak bisa menjaga mu wahai hp android ku

(Puisi ini aku buat untuk mengenang hp android ku yang hancur yang pernah aku miliki)

Karya: Krisna Indra Kusuma








puisi anak perantau

puisi anak perantau

Sudah akujalani semua hidup ini baik suka maupun duka
Sejak aku pergi merantau ke negri sebrang
Hidup tak sepenuhnya suka
Hidup duka telah aku lalui waktu demi waktu
Dan aku masi mampu bertahan

Wahai anak-anak manja
Cobalah engkau merantau
Agar kamu tahu betapa perihnya hidup yang akan kamu alami
Disaat kamu butuh makan dan minum
Disaat kamu kehabisan uang
Tak akan ada orang yang peduli dengan apa yang kamu alami

Semua kehidupan yang dijalani terasa berat
Hanya anak-anak perantaulah yang tahu jawabannya…

Karya: Krisna Indra Kusuma




puisi rumah kos ku telah tiada

puisi rumah kos ku telah tiada


Rumah kos tempat aku berlindung
Dari panasnya matahari, dinginnya malam, dan ganasnya hewan buas
Sungguh hatiku sangat bersyukur karena mu

Meski seringku dengar auman sang pemilik
Namun aku tak peduli
Meski ku harus terikat hokum
Aku tak peduli
Meski aku harus merelakan rezky ku untukmu
Aku tak peduli
Bagiku engkaulah tempat berlindungku

Sudah tidak terasa 3 tahun aku bersama mu
Bersama-sama menghadapi segala cerita baik suka maupun duka
Rumah kos ku maafkan aku takbisa melindungi mu

Kejadian dimalam itu aku sungguh terkejut
Aku tak tahu harus mengawali cerita seperti apa karena
Disaat itu aku tidur mengistirahatkan tubuh ku yang lelah
Hanya saja aku mendengar teriakan histeris dari orang-orang yang panik
Saat itulah aku terbangun terkejut dan tak sadar apa yang telah terjadi pada dirimu

Perasaanku sudah terbawa emosi karena panik
Kepanikanku yang membuat aku takut
Lantas aku berlari keluar dan meninggal kan mu

Aku tersadar saat aku keluar ternyata dirimu dilahab api
Aku sungguh sedih Karena aku tak bisa menyelamatkan mu
Kenangan suka dan duka yang telah kita lalui bersama selama ini
Kini hanyalah tinggal kenangan

Dari dirimu yang tersisa kini hanyalah puing reruntuhan
Rumah kos ku yang dulu ada
Kini telah tiada

Sekarang! kemanakah aku harus tinggal?

Karya: Krisna Indra Kusuma



Puisi di kamar kos

Puisi di kamar kos

Sendiri dikamar kos
Hanya bisa berangan-angan
Membayangkan kebahagiaan yang tak mungkin mudah diraih

Malam-malam yang hening sepi tak berkawan
Hanya suara hewan liar yang meramaikan suasana
Ada teriakan kucing  yang histeris
Ada suara anjing yang mistis dan
Suara hembusan angin yang membuat bulu halus ini berdiri

Suasana mencekam dan kegelisahan
Rasa gelisah ini membuat aku takut
Duduk, baring, dan gulingsana-gulingsini karena gelisah
Ingin ku tidur namun sulit memejamkan mata

Perasaan ini seperti ada sosok yang menyeramkan yang sedang memperhatikan aku
Ketika kupejamkan mata sosok itu seperti semakin nyata
Antara ada dan tiada kenyataan inilah yang aku alami

Tuhan apunilah dosaku ini
Lindungilah aku saat tidur malam dari gangguan saitan
Tuhan aku mohon pada Mu sempurnakanlah tidur malam ku ini

 Karya: Krisna Indra Kusuma

Padi ku panen

Padiku panen


Ketika pagi-pagi menatap hamparan sawah
Hati bahagia tak terkira
Sawah-sawah ku berkilauan emas
Angin-angin berhembus berbisik ditelinga ku
Seperti mendengar ucapan selamat

Burung-burung yang berkicau
Membawakan sebuah nyanyian maya dan
Jerami mu menari-nari seakan ikut bahagia
Hangatnya mentari pagi menghangatkan suasana

Melangkahkan kaki dan mengayunkan sabit
Akan ku raih rahmatmu untuk ku
Rasa syukurku, aku persembahkan dengan do’a dan
Akan ku beri rahmatku untuk mu

Semoga kelak engkau selalu diberi rahmat olehNya
Trima kasih padi ku engkaulah rezkyku

Karya: Krisna Indra Kusuma



Ketika Musim Kemarau Tiba

Ketika Musim Kemarau Tiba


Suhu panas yang aku rasakan
Panasnya terasa dari ujung rambut sampai ujung kaki
Membuat cairan dalam tubuh ku ini semakin kering
Hanya haus dan lelah yang aku rasakan

Kehadiran mu membuat bumi ini terasa gurun
Air yang kau rampas
Membuat tubuh ku terikat pada tiang bambu di tengah gurun pasir
Gurun pasir yang menyiksa, membuat tubuh ku ini semakin susut

Karena air yang kau rampas, tumbuhan dan hewan tak mampu bertahan
Mereka semua mati karena mu
Mengapa kehadiran mu begitu kejam
Kehadiran mu yang bisa membuat aku mati
Mati karena rasa haus dan lapar

Karya: Krisna Indra Kusuma

Pageviews past week